3 Mei 2025 - Cinema Darurat kembali menghadirkan program film bertema sosial dengan tajuk Perjuangan Lewat Cinema, yang akan digelar pada 3–4 Mei 2025 di Metro Cinema Kemang, Jakarta Selatan. Program ini menghadirkan enam film pendek pilihan dari sineas muda, masing-masing mengusung narasi perjuangan dalam berbagai bentuk—baik personal, sosial, hingga relasi emosional—yang dikemas dalam gaya penceritaan sinematik yang beragam dan segar.
Film pertama yang akan diputar adalah Kiwo Tengen (2024) karya Rizqool, yang menyuguhkan kisah pencarian jati diri di tengah tekanan sosial dan keluarga. Diikuti oleh Enigma (2023) karya Joel Jefferson, sebuah film psikologis dengan nuansa misteri yang menggambarkan perjuangan batin menghadapi trauma dan kehilangan. Keduanya membuka ruang reflektif yang kuat untuk memahami makna perjuangan dari sudut pandang yang intim.
Selanjutnya, Peluit Panjang (2023) dari Yusuf Jacka Ardana menampilkan narasi olahraga yang sarat dengan nilai moral dan kepemimpinan. Film ini mengangkat bagaimana tindakan kecil bisa memicu perubahan besar dalam komunitas. Sementara Where The Clownfish Meets The Clown (2023) dari Dimas Juju menggunakan pendekatan absurd untuk menggambarkan absurditas sosial yang sering kali kita abaikan, menyisipkan kritik tajam melalui visual yang tak biasa.
Program berlanjut dengan The Secret of Our House (2023) karya Arhan Arunika, yang menyoroti konflik internal dalam rumah tangga dan bagaimana rahasia keluarga menjadi beban lintas generasi. Film ini secara emosional kuat dan menyentuh persoalan yang sering dianggap tabu. Terakhir, The Deadly Love (2023) dari Maarij Reka menutup program dengan kisah cinta tragis yang mencerminkan bagaimana perjuangan emosional bisa memiliki dampak destruktif jika tidak diselesaikan dengan bijak.
Seluruh film akan diputar pada Sabtu dan Minggu, pukul 15.00–17.00 WIB, di Toeti Roosseno Plaza lantai 2, Metro Cinema Kemang, Jakarta Selatan. Program ini terbuka untuk umum dengan sistem donasi sebesar Rp30.000 yang dapat dikonfirmasi melalui WhatsApp pada kontak yang tercantum di poster resmi Cinema Darurat.
Perjuangan Lewat Cinema tidak hanya berfungsi sebagai ruang apresiasi film pendek alternatif, tetapi juga menjadi wadah bagi sineas muda untuk menyampaikan gagasan mereka tentang perjuangan dalam berbagai bentuk. Dengan semangat independen dan keberanian dalam bereksperimen, program ini memperlihatkan betapa film pendek masih menjadi medium yang relevan dan kuat dalam menyuarakan keresahan sosial dan eksistensial. Cinema Darurat melalui program ini kembali menunjukkan perannya sebagai inisiator ruang-ruang sinema yang merayakan keberagaman perspektif dan gagasan di tengah arus industri film yang semakin komersial.
Kehadiran program Perjuangan Lewat Cinema juga memperlihatkan pentingnya ruang pemutaran alternatif dalam ekosistem perfilman Indonesia. Di luar jaringan bioskop arus utama, inisiatif seperti yang dihadirkan oleh Cinema Darurat membuka akses yang lebih luas bagi penonton untuk menikmati karya-karya yang kerap luput dari sorotan industri. Selain itu, program ini memberi peluang bagi sineas independen untuk membangun koneksi dengan komunitas film dan penonton yang lebih intim dan kritis, sehingga proses apresiasi terhadap karya pun menjadi lebih bermakna dan mendalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar