Jakarta, 08 Maret 2025 - Dunia film pendek Indonesia kembali mendapat sorotan dengan hadirnya program "Layar Keluarga", yang untuk pertama kalinya digelar di Taman Ismail Marzuki (TIM). Program ini menghadirkan empat film pendek karya sineas Indonesia, yang dikurasi dengan mempertimbangkan kategori usia penonton. Oleh karena itu, pemutaran film dibagi dalam dua sesi, yaitu Layar Anak dan Layar Remaja, agar setiap film dapat dinikmati oleh penonton sesuai kelompok usia mereka.
Sesi Layar Anak menghadirkan dua film dengan rating Semua Umur (SU), yaitu Ada Hantu di Menara Merdu dan Tun! Nang Kene Bae. Ada Hantu di Menara Merdu bercerita tentang petualangan sekelompok anak yang menemukan misteri di sebuah menara tua, sementara Tun! Nang Kene Bae menghadirkan kisah budaya lokal yang menyenangkan dengan pesan moral yang kuat. Setelah pemutaran film, acara dilanjutkan dengan Diskusi Layar Anak, yang menghadirkan perwakilan dari Rumah Dandelion, sebuah komunitas yang fokus pada edukasi dan perkembangan anak melalui media kreatif. Diskusi ini membahas bagaimana film bisa menjadi alat edukasi yang menyenangkan bagi anak-anak.
Selain itu, dalam sesi ini juga diadakan lokakarya pembuatan film bersama Citra Film School, yang memberikan wawasan dasar tentang proses produksi film pendek. Anak-anak yang hadir bahkan mendapatkan pengalaman langsung melalui simulasi shooting satu adegan, di mana mereka berperan sebagai aktor, kru, dan sutradara kecil dalam produksi film mini yang disutradarai oleh mentor dari Citra Film School. Kegiatan ini mendapat sambutan meriah karena memberikan pengalaman baru yang menyenangkan dan edukatif bagi peserta.
Sesi Layar Remaja menampilkan dua film dengan rating Bimbingan Orang Tua (BO), yaitu Sandal Bupati dan Santunan. Sandal Bupati mengangkat kisah seorang anak yang menemukan sepasang sandal misterius yang menyimpan rahasia besar, sementara Santunan menyajikan drama emosional tentang seorang remaja yang harus menghadapi kenyataan pahit dalam hidupnya. Setelah pemutaran film, sesi dilanjutkan dengan Diskusi Layar Remaja, yang menghadirkan para pemain dan sineas dari film yang diputar. Mereka berbagi pengalaman tentang proses produksi, tantangan dalam pembuatan film pendek, serta pesan yang ingin disampaikan kepada penonton.
Acara ini mendapat antusiasme tinggi dari penonton berbagai usia. Dengan adanya pembagian pemutaran berdasarkan kategori usia, penonton dapat menikmati film sesuai dengan pengalaman dan pemahaman mereka. Program "Layar Keluarga" ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi bagi film pendek Indonesia, tetapi juga membuka kesempatan bagi anak-anak dan remaja untuk memahami dunia perfilman lebih dalam.
Edisi perdana ini diharapkan menjadi awal yang baik bagi "Layar Keluarga", yang berpotensi menjadi program rutin untuk memperkenalkan film pendek berkualitas kepada masyarakat luas. Dengan semakin meningkatnya minat terhadap film pendek, acara seperti ini bisa menjadi jembatan bagi sineas muda untuk memperkenalkan karya mereka sekaligus menginspirasi generasi berikutnya dalam dunia perfilman Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar